Sebagai
mahluk sosial, komunikasi dengan sesama manusia merupakan kebutuhan yang sangat
penting. Untuk keperluan berkomunikasi, manusia membutuhkan alat. Alat itu
adalah bahasa. Bahasa merupakan alat berkomunikasi dan berpikir (Nurjaya,2011).
Salah satu karakteristik bahasa adalah bahasa bersifat arbiter (manasuka) dan
konvensional (kesepakatan) oleh karena itu bahasa dapat saja berubah secara
tidak langsung secara alami di tengah-tengah masyarakat, dan tidak menutup
kemungkinan terjadi kesalahpahaman di masyarakat.
Begitu juga dengan kata “tidak” dan
“bukan”. Menurut pengalaman saya, dulu saya menggangap kata “tidak” dan “bukan”
adalah dua kata yang sama. Dua kata tersebut boleh saja digunakan untuk
menyatakan kebalikan atau negatif dari kata yang mengikutinya atau yang lebih
dikenal dengan kata ingkaran. Tetapi setelah ditelusuri lebih lanjut kata bukan
dan tidak ini merupakan kata yang berbeda meskipun kata tersebut memiliki kesamaan
yaitu sama-sama merupakan kata yang digunakan untuk mengingkari kata yang
mengikutinya. Yang menunjukkan kata “tidak”dan “bukan” itu berbeda adalah
penggunaan kata tersebut.
Penggunaan kata “tidak” dan “bukan”
itu berrgantung pada kata yang di belakang yang mengikutinya. kata “tidak”
mempunyai fungsi sebagai pengingkar verba (kata kerja). Seperti contoh kata
“makan”, kata “makan” merupakan kelompok kelas verba (kata kerja). Kata “makan”
akan lebih cocok diingkari atau disangkal dengan kata”tidak”, menjadi “tidak makan”. Kata “makan” menjadi tidak
lazim jika dilengkapi dengan kata “ bukan” seperti “bukan makan”. Sehingga kata
“makan” tidak cocok diingkari atau
disangkal dengan kata “bukan” tetapi kata tidaklah yang lebih tepat. Contoh
lainnya, yaitu : tidak belajar, tidak menyapu, tidak menggambar, tidak
mencintai dan masih banyak contoh yang lain. Penggunaan kata “tidak” tidak
hanya digunakan untuk mengingkari atau menyangkal kata kerja saja, tetapi juga
digunakan untuk mengingkari ajektiva
(kata sifat). Seperti contoh kata “sakit”. Kata sakit merupakan ajektifa(kata
sifat). Kata “sakit” akan lebih cocok diingkari atau disangkal dengan kata
“tidak”, menjadi “tidak sakit”. Kata “sakit” akan menjadi tidak lazim bila
dilengkapi dengan kata “bukan”, menjadi “bukan sakit”. Jadi kata tidaklah yang lebih tepat digunakan
untuk mengingkari ajektiva (kata sifat). Seperti contoh lainnya adalah : tidak
marah, tidak salah, tidak mahal, tidak kuat, tidak baik, tidak lembut, tidak
megah, tidak waras dan lain-lain. Jadi kata tidak adalah bentuk negasi atau
ingkaran yang menerangkan verba (kata kerja) dan adjektiva (kata sifat) .
Penggunaan kata bukan juga bergantung
pada kata dibelakang yang mengikutinya. Kata “bukan” sebagai pengingkar nomina
(kata benda). Kata benda lebih tepat jika diingkari dengan kata bukan. Seperti
contoh, kata “meja”. Kata “meja” merupakan kata benda. Kata “meja” lebih tepat diingkari atau disangkal
dengan kata “bukan”, menjadi “bukan meja”. Dan menjadi kurang tepat jika diingkari
dengan kata “tidak” , menjadi “tidak meja”. Ini menunjukkan bahwa kata tidak
kurang tepat digunakan untuk mengingkari atau menyangkal nomina (kata benda).
Contoh lainnya yaitu: bukan orang, bukan dokter, bukan sampah, bukan buku,
bukan kucing, bukan dosen, bukan murid dan lain-lain. Selain digunakan unruk
menggingkari nomina (kata benda), kata “bukan” juga digunakan untuk mengingkari
atau menyangkal kata bilangan. Seperti contoh, kata “ satu”. Kata “ satu”
merupakan kata bilangan. Kata “ satu” akan lebih lazim jika diingkari dengan
kata “bukan” , menjadi “bukan satu”. Dan menjadi kurang tepat apabila
dilengkapi dengan kata “tidak”, menjadi “tidak satu”. Contoh lainnya, yaitu:
bukan empat, bukan tiga,dll. Jadi kata bukan lebih tepat digunakan untuk mengingkari
nomina(kata benda) dan kata bilangan.
Kata “tidak” dan “bukan“ juga dapat
berfungsi untuk membedakan kelas kata yang mengikutinya. Misalnya kita kebinggung untuk menentukan antara kata benda
dan kata kerja. Suatu contoh pada kata penelitian, untuk mengetahui kata
penelitian itu adalah kata benda atau kata kerja, kita coba saja merangkai kata
tersebut dengan kata “ bukan” dan “tidak”, menjadi “ bukan penelitian” dan “
tidak penelitian”. Kata yang lebih cocok dan tepat adalah kata “bukan
penelitian” jadi kata “penelitian “ merupakan kata benda. Karena kata “tidak”
tidak dapat digunakan untuk mengingkari kata benda dan kata “ bukan” yang lebih berpotensi untuk bergabung dengan
kata benda. Kata “tidak” akan lebih
tepat untuk mengingkari kata kerja dan kata sifat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar